12 Jul 2011

Tugas Guru

Sesugguhnya tugas guru tidaklah berhenti dengan semata memberikan pengetahuan-pengetahuan kepada para muridnya, bahkan lebih dari itu sampai kepada pendidikan yang sifatnya menyeluruh yang dibangun diatas pemurnian aqidah-aqidah dan perilaku-perilaku dari perkara-perkara yang dapat menghilangkan agama yang lurus. Maka wajib atas guru yang ingin sukses menjadikan ucapan-ucapan para muridnya dan perilaku-perilaku
mereka di dalam kelas senantiasa bersandar kepada petunjuk Nabawy yang shohih.  Alloh Ta'ala berfirman:  "Katakanlah (wahai Muhammad): jika kalian benar-benar mencintai Alloh maka ikutilah aku, maka Alloh akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Alloh itu Maha Pengampun lagi Maha Pengasih" (QS. Ali 'Imron: 31)     Dan perjalanan hidup Rosul sholallohu 'alaihi wasallam menunjukkan bahwa beliau adalah sosok pendidik yang bijak, sosok pengajar, sosok orang yang senantiasa mengarahkan, sosok pemberi nasehat, sosok yang lembut, seorang yang dicintai, dan merupakan sosok yang ikhlas.     Maka wajib atas guru ia memiliki sifat-sifat ini, khususnya sifat ikhlas. Maka wajib atasnya mengikhlaskan amalannya hanya untuk Alloh semata, dan janganlah ia melihat kepada harta. Jika ia diberi walau sedikit maka hendaknya dia bersyukur, dan jika ia tidak diberi, maka hendaknya ia bersabar, dan Alloh Ta'ala akan memberikan rezeki kepada-Nya di dunia serta menetapkan pahala baginya di akherat.     
Yogyakarta, Rabu, 8 Juni 2011 
  Abu 'Abdil Hakim Ahmad Dito        

 RUJUKAN:  1. Kitab Nidaa'un ilal Murobbiyyina wal Murobbiyyaat karya asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu -rohimahullohu Ta'ala- yang disampaikan oleh al-Ustadz Abu Ahmad -hafizhohullohu Ta'ala wa thowwala 'umrohu fii tho'atillah- dalam pelajaran rutin kami di Madrosah Syababussunnah Yogyakarta  2. Kamus al-Munawwir edisi Kedua  3. Buku Kiat Sukses Mendidik Anak (Terjemah atas Kitab Nidaa') cet. Pustaka al-Haura'

0 komentar:

Posting Komentar

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template