30 Sep 2011

Nasehat Tuk Pelawak

Bismilaahirrohmaanirrohiim.

Alhamdulillaahi Robbil 'alamiin. Ash sholaatu was salaamu 'ala Rosuulillaahi wa 'ala aalihi wa shohbihi wa sallam.


Diantara kaum muslimin mesti banyak yang punya kotak ajaib yang biasa disebut dengan "TV". Dan pada bulan puasa gini menjamur acara-acara komedi yang mungkin sedikit-banyak kita tonton. Bahan joke yang sedang ngetrend saat ini adalah model-model rayuan gombal mukiyo. Selain itu ada juga lawakan yang sampai pada taraf ISTIHZA'. Apa itu istihza'???


Al-Istihza' adalah perbuatan mengolok-olok atau bersenda gurau pada perkara-perkara yang berhubungan dengan Alloh Ta'ala atau syiar-syiar Islam. Hukum istihza' adalah harom, bahkan kufur (peringatan: pelaku kekufuran ga mesti ia kafir atau keluar dari Islam, karena untuk mengeluarkan seseorang dari Islam itu sangatlah rumit dan berat konsekwensinya). Perkara istihza' ini disebutkan oleh Alloh Ta'ala dalam Kitab-Nya:
قل أبالله وءاياته ورسوله كنتم تستهزئون لا تعتذروا قد كفرتم بعد إيمانكم. سورة التوبة

Artinya: "Katakanlah (wahai Muhammad): 'Apakah dengan Alloh, ayat-ayat-Nya, dan Rosul-Nya kalian selalu bersenda-gurau? Tidak perlu kalian meminta maaf (karena) sungguh kalian telah kafir setelah keimanan kalian'."(QS. At-Taubah: 65-66)

Pada asalnya ayat diatas memang ditujukan kepada orang-orang munafiq pada zaman Nabi shollallohu 'alayhi wasallam karena Alloh memang menyebutkan orang-orang munafiq pada sebelum dan sesudah ayat diatas, yaitu pada surat at-Taubah ayat 64 dan 65. Walaupun ayat diatas pada asalnya diperuntukkan kepada kaum munafiqin, tapi ayat tersebut juga dapat mengenai siapa saja yang memiliki sifat istihza' tersebut walau ia mengaku muslim berdasarkan kaedah ushulul fiqh wat tafsir yang berbunyi: "Hukum itu berdasarkan keumuman lafazh, bukan dengan kekhususan sebab".
Keumuman lafazh yang dimaksud adalah pada penggalan ayat 65-66 diatas. Sedangkan kekhususan sebab adalah ayat tersebut pada asalnya diturunkan kepada kaum munafiqin. Maka yang jadi patokan adalah keumuman lafazh.


Setelah kita paham tentang apa itu istihza', maka sekarang kita lihat apa saja bentuk-bentuk istihza' yang pernah diucapkan oleh temulawak, eh maksud saya para pelawak di acara-acara TV, antaralain:

1. Diantara pelawak biasanya mengejek partnernya yang telah Alloh Ta'ala tetapkan memiliki kekurangan fisik, misal pada hidung, atau pada bibir, dll. Maka pelawak tersebut mengejek temannya dengan harapan agar pemirsa dapat tertawa terbahak-bahak dengan ucapannya kepada temannya yang misal berhidung pesek: "Salah lu sendiri pas Tuhan bagi-bagi hidung lu ga hadir(!!)", atau misal ucapan sebagian mereka kepada rekan mereka sendiri yang kebetulan memiliki bibir tebal: "Lu sih pas Tuhan bagi-bagi bibir, lu hadir dua kali sih...(!!)". Laa ilaaha illalloh...!!! Sungguh ucapan yang keji!! Mereka telah menciptakan opini dengan mengada-ada tentang penciptaan Alloh terhadap para makhluk-Nya, ini mencederai haq Rububiyyah Alloh yang mana perkara penciptaan makhluk masuk dalam tauhid Rububiyyah. Dan kalaupun Alloh menciptakan makhluk-Nya dengan kekurangan fisik pada hidung atau bibir atau mata dan lainnya, maka ini adalah hak prerogatif Alloh Ta'ala yang menciptakan makhluk-makhluk-Nya dengan hikmah yang tinggi. Tidak ada hak bagi makhluk untuk protes kepada Alloh, dan hendaknya ia bersabar atas kekurangannya serta juga bersyukur atas nikmat hidup yang Alloh berikan, bukan malah mengeluh atau bahkan menjadikan kekurangan temannya sebagai bahan olok-olokan yang konsekwensinya berarti ia telah menghina sang Pencipta -na'udzubillahi min dzalik-.

2. Saya juga pernah mendapati seorang pelawak yang ia mengejek fisik temannya dengan ucapan(+/-): "Pas Tuhan nyiptain lu dulu, Dia lagi ga kreatif(!!!)". Allohu Akbar...!!! Ia telah menghina Alloh Ta'ala dengan ucapan tersebut karena lisannya telah mensifati Alloh dengan suatu sifat kekurangan -wal iyyadzu billah-. Maha Suci Alloh dari segala kekurangan. Ini adalah ucapan kufur, baik ia bercanda maupun serius. Ya memang saat itu yang mengucapkan kalimat tersebut adalah seorang non muslim, tapi sungguh berbahaya apabila kaum muslimin mengikuti model-model bercanda yang semisal itu. Maka hati-hatilah kaum muslimin, semoga Alloh Ta'ala menjaga kita semua.


Kemudian nasehat teruntuk saya pribadi dan saudara-saudara kaum muslimin lainnya hendaknya memperhatikan minimal beberapa point di bawah ini saat akan bercanda:

1. Hendaknya tidak berlebihan saat bercanda sehingga jatuh muru'ah (kehormatan) kita di mata orang lain.

2. Hendaknya saat bercanda tetap menjunjung sopan santun, walaupun kita bercanda dengan sahabat karib kita, terlebih lagi kepada orang yang lebih tua atau yang memiliki kedudukan lebih tinggi daripada kita.

3. Hendaknya menghindari dusta saat bercanda karena Rosululloh shollallohu 'alayhi wasallam bersabda (yang artinya): "Celakalah orang yang berdusta agar orang lain tertawa! Celakalah dia! Celakalah dia!"

4. Hendaknya dalam bercanda tidak sampai menghina orang lain karena Rosululloh shollallohu 'alayhi wasallam bersabda:
سباب المؤمن فسوق وقتاله كفر

"Mencela seorang mukmin adalah kefasiqan dan memeranginya adalah kekufuran"

dan dalam lafazh lain berbunyi:
سباب المسلم فسوق وقتاله كفر

"Mencela seorang muslim adalah kefasiqan dan memeranginya adalah kekufuran"

5. Hendaknya berhati-hati saat bercanda dengan lawan jenis yang bukan mahrom kita, karena Rosul 'alayhi sholaatu wasallam bersabda:
ما تركت بعدي فتنة هي أضر على الرجال من النساء

"Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku suatu fitnah (ujian/cobaan) yang fitnah tersebut lebih berbahaya bagi para laki-laki daripada fitnahnya para wanita"

Dan beliau juga pernah bersabda (yang artinya): "Berhati-hatilah kalian terhadap fitnah dunia dan fitnahnya para wanita"


Nas-alullohas salamah wal aafiyah

Wallohu A'lam

Wa shollallohu 'ala Nabiyyinaa Muhammad wa 'ala aalihi wa shohbihi wa sallam




Blitar, Ahad, 28 Romadhon 1432 H/28 Agustus 2011 M

Abu 'Abdil Hakim Ahmad Dito
http://www.facebook.com/ksatria.bersepeda.biru

0 komentar:

Posting Komentar

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template