3. Suami tidak romantis dan kurang perhatian
Bagaimana engkau menyikapinya?
Sebelum menjatuhkan penilaian kepada suamimu hendaknya engkau mengoreksi dirimu terlebih dulu. Mungkin ia bersikap seperti itu karena engkau juga terlalu kaku dalam pergaulan dan kurang mengerti tentang seni dalam bercinta. Engkau tidak pandai bermain-main dan tidak bisa diajak main-main. Ini jelas keliru, sebab salah satu bentuk permainan yang dianjurkan dalam Islam adalah permainan antara suami istri. Yaitu permainan yang sifatnya mubah dan dapat menambah kasih sayang diantara keduanya.
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:
“Segala sesuatu yang tidak termasuk dzikrullah adalah sia-sia dan melalaikan kecuali empat perkara: Berjalannya seorang lelaki antara dua sasaran (untuk berlatih memanah), melatih kudanya, bermain-main dengan istrinya dan mengajari keluarganya berenang.” [Hadits shahih riwayat An-Nasaai dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ghayatul Maraam (389) dan Silsilah ash-Shahihah (315)]
Seperti itulah yang dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengisahkan:
Pada suatu ketika aku ikut bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah lawatan. Pada waktu itu aku masih seorang gadis yang ramping. Beliau memerintahkan rombongan agar bergerak terlebih dahulu. Mereka pun berangkat mendahului kami, kemudian beliau berkata kepadaku, “Kemarilah! sekarang kita berlomba lari.” Aku pun meladeninya dan akhirnya aku dapat mengungguli beliau. Beliau hanya diam saja atas keunggulanku tadi. Hingga pada kesempatan lain, ketika aku sudah agak gemuk, aku ikut bersama beliau dalam sebuah lawatan. Beliau memerintahkan rombongan agar bergerak terlebih dahulu. Kemudian beliau mengajakku berlomba kembali. Dan akhirnya beliau dapat mengungguliku. Beliau tertawa seraya berkata, “inilah penebus kekalahan yang lalu!” [Hadits riwayat Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Silsilah ash-Shahihah (131)]
Sungguh sebuah permainan yang sangat mengasyikkan dan cukup menghibur. Beliau perintahkan rombongan untuk berangkat terlebih dahulu agar beliau dapat menghibur hati sang istri dengan mengajaknya berlomba lari. Kemudian beliau memadukan permainan yang lalu dengan yang baru beliau berkata, “lnilah penebus kekalahan yang lalu!”
Namun jika demikian memang karakter suami hendaknya engkau menyadari bahwa pria itu bermacam-macam tipenya. Ada tipe pria casablanca yang pandai merayu dan memain-mainkan hati wanita. Namun ada juga tipe yang datar dan tak pandai merayu. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Maka hendaknya engkau tidak menuntut suamimu melebihi kapasitasnya. Jika engkau tidak mendapat kepuasan dengan dimanjakan maka puaskan dirimu dengan memanjakannya.
- www.shalihah.com -
0 komentar:
Posting Komentar