13 Des 2011

Nasehat Untuk Suami dan Istri (bag 2)



بسم الله الرحمن الرحيم

Oleh: Al Ustadz Mauhammad Na’im Lc

Saling Memahami dan Menasehati

Suatu rumah tangga bisa baik tatkala suami dan istri saling memahami. Suami harus memahami tabiat wanita secara umum, bahwa wanita berbeda dengan laki-laki. Maka itu janganlah mengukur istri seperti laki-laki. Hendaknya sang suami menjaga apa-apa yang menjadi ketidaksukaan istrinya. Celah-celah yang menyebabkan permasalahan jangan diperbesar. Akan tetapi harus saling memahami bahwa masing-masing penuh dengan kekurangan. Inilah yang harus disadari dulu, agar dapat saling memahami. Apalagi tabiat seorang wanita memang memiliki kekurangan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ قُلْنَ وَمَا نُقْصَانُ دِينِنَا وَعَقْلِنَا يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ أَلَيْسَ شَهَادَةُ الْمَرْأَةِ مِثْلَ نِصْفِ شَهَادَةِ الرَّجُلِ قُلْنَ بَلَى قَالَ فَذَلِكَ مِنْ نُقْصَانِ عَقْلِهَا أَلَيْسَ إِذَا حَاضَتْ لَمْ تُصَلِّ وَلَمْ تَصُمْ قُلْنَ بَلَى قَالَ فَذَلِكَ مِنْ نُقْصَانِ دِينِهَا.

“Aku tidak melihat ada di antara wanita-wanita yang kurang akal dan agamanya, yang lebih bisa menghanyutkan hati seorang laki-laki tegas, daripada seorang dari kalian.” Mereka (para wanita itu) berkata, “Apakah kekurangan agama dan akal kami wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Bukankah persaksian wanita itu setengah dari persaksian laki-laki?” Mereka berkata, “Benar.” Beliau berkata, “Maka itu termasuk kekurangan akalnya. Bukankah kalau ia haid maka ia tidak shalat dan tidak berpuasa?” Mereka berkata, “Benar.” Beliau berkata, “Maka itulah salah satu kekurangan agamanya.” (HR. Bukhari dari hadis Abu Sa’id Al-Khudri)

Nasehat Untuk Suami dan Istri (bag 1)


بسم الله الرحمن الرحيم

Oleh: AL Ustadz Muhammad Na’im Lc

Ikhwah dan akhwat fillah, semoga Allah azza wa jalla merahmati kami dan anda semua. Tiada hentinya kita panjatkan syukur kepada Allah azza wa jalla atas segala karunia yang dilimpahkan pada kita. Mari senantiasa kita memanfaatkan kenikmatan Allah azza wa jalla dalam rangka memperbaiki diri kita, karena banyak hal yang masih perlu diperbaiki dari berbagai kekurangan dalam menunaikan kewajiban. Juga memperbaiki berbagai kesalahan yang kita lakukan, yang mana itu dapat mengundang murka Allah azza wa jalla.

Kenikmatan Allah azza wa jalla khususnya kenikmatan sunnah adalah nikmat yang sangat besar, yang Allah berikan hanya pada segelintir manusia. Allah berfirman:

وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ

“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.” (Al-An’am: 116)

Dari ayat ini jelas bahwa kebanyakan manusia mengajak pada kesesatan. Dan Allah azza wa jalla berfirman:

وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلا وَهُمْ مُشْرِكُونَ

“Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain).” (Yusuf: 106)

Manfaat Nikah Muda

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam dan satu-satunya layak untuk disembah. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat.

Menunda-nunda menikah bisa merugi. Berikut penjelasan yang bagus dari ulama besar Saudi Arabia, Syaikh Dr. Sholih bin Fauzan bin ‘Abdillah Al Fauzan -hafizhohullah- yang kami kutip dari Web Sahab.net (arabic).

[Faedah pertama: Hati semakin tenang dan sejuk dengan adanya istri dan anak]

Di antara faedah segera menikah adalah lebih mudah menghasilkan anak yang dapat menyejukkan jiwa. Allah Ta’ala berfirman,

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ

“Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. ” (QS. Al Furqon: 74)

7 Des 2011

Beberapa Tipe Suami dan Bagaimana Cara Menyikapinya6/7

6. Suami yang bakhil

Bakhil adalah sifat yang tercela. Orang bakhil akan jauh dari Allah, jauh dari Surga dan dekat kepada Neraka.
Hendaklah para suami menyadari bahwa orang yang tidak memberi nafkah kepada keluarganya dengan cara yang ma’ruf maka sesungguhnya ia telah menelantarkan hak-hak mereka. Sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam:
“Cukuplah seseorang disebut berdosa apabila ia menelantarkan kebutuhan pokok orang-orang yang menjadi tanggungannya.Hadits shahih riwayat Muslim dalam Shahihnya.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah memotivasi para suami agar ber­infaq untuk istri dan keluarga mereka dari harta yang telah diberikan Allah kepada mereka. Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam kitab-Nya:
“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menu­rut kemampuannya.” [QS. Ath-Thalaq: 7]
Dan engkau.para istri yang mulia, …

Beberapa Tipe Suami dan Bagaimana Cara Menyikapinya 5/7

5. Suami cepat emosi

Suami gampang sekali marah meski karena sebab yang sepele. Bisa jadi hal itu disebabkan tekanan-tekanan dan problem-problem yang dihadapinya setiap hari di tempat kerja. Atau bertambahnya beban ekonomi dan sosial atas dirinya. Meskipun sebenarnya itu bukanlah alasan yang dibenarkan.
Menyikapi kondisi seperti ini, hendaknya kita meng­hadapinya dengan kepala dingin. Jauhilah perkara yang bisa membuat suamimu marah. Hal itu memang sangat sulit akan tetapi engkau harus berusaha.
Ketahuilah, kemarahannya itu tidak akan berlang­sung lama, dan akan segera berakhir dengan hilangnya faktor penyebab. -
Dan ketika suamimu marah hendaklah engkau mengingatkannya agar beristi’adzah dan melakukan sunnah nabi di kala marah, yaitu merobah posisi dan memadamkan api kemarahan dengan air serta beristighfar. Engkau bisa memegang sesuatu pada tangannya yang bisa meredakan kemarahannya. Usahakan agar engkau keluar dari kamar hingga tidak tambah berkobar kemarahannya dan agar engkau tidak mendengar kata-kata yang engkau tidak suka mendengarnya. Usahakan menutup permasalahan menyingkirkan sesuatu yang membuatnya marah bila mungkinkan.
Misalnya: Suami marah ketika ia melihat rumab berantakan dan tidak teratur rapi, maka hendaklah segera merapikan rumah. Atau ia pulang namun tidak mendapati makanan belum lagi dihidangkan. Maka hendaklah engkau segera menghidangkannya dan memberinya sesuatu dari makanan, hal itu akan meredakan kemarahannya atas kelalaian dirimu. Misalnya memberinya segelas sirup atau makanan ringan. Dan beri kesan kepadanya penyesalanmu atas apa yang telah tejadi, demikianlah …
Jangan bantah suamimu pada saat ia marah dan tunggulah hingga ia tenang kemudian berdialoglah dengannya dengan lernbut dan santun.
- www.shalihah.com -

Sumber: Surat Terbuka untuk Para Istri, Penulis Ummu Ihsan dan Abu Ihsan, Pustaka Darul Ilmi, hal 161-162

Beberapa Tipe Suami dan Bagaimana Cara Menyikapinya4/7

4. Suami terlalu sensitif

Sebagian istri menghadapi problem dengan suaminya yang sensitif. Yang cepat tersinggung karena sebab sepele. Kadang kala keluar dari lisannya kata-kata kasar dan menyakitkan. Dalam kondisi seperti ini si istri berhadapan dengan seorang insan yang sakit, harus ekstra hati-hati dalam bermuamalah dengannya.
Kondisi psikologis seperti ini kadang kala melekat pada jiwa seorang insan sepanjang hayatnya. la selalu tersinggung dan cepat memberikan reaksi, walaupun dalam kondisi terbaiknya. Dan bagi istri apabila mengetahui bahwa suaminya seorang yang sensitif dan emosional hendaklah melakukan langkah berikut:
  • Tidak membuatnya marah sehingga ia tidak melontarkan kata-kata yang menyakitkan dan kata-kata pasaran.
  • Menjauhi perkara-perkara yang bisa memancing kemara­hannya.
  • Apabila ia melontarkan kata-kata yang tak layak janganlah cepat membalasnya dengan kata-kata yang semisal se­hingga tidak membuat jalan penyelesaian menjadi buntu.
- shalihah.com -

Sumber: Surat Terbuka untuk Para Istri, Penulis Ummu Ihsan dan Abu Ihsan, Pustaka Darul Ilmi, hal 160-161

Beberapa Tipe Suami dan Bagaimana Cara Menyikapinya 3/7

3. Suami tidak romantis dan kurang perhatian

Suami terlalu kaku dan cuek dalam pergaulan dengan istri. Suami tidak pandai bermain-main. la terkesan sibuk dengan diri sendiri dan kurang perhatian kepada istri. Sementara karakter wanita adalah suka diperhatikan. Kondisi seperti ini kerap kali dikeluhkan oleh para istri.
Bagaimana engkau menyikapinya?
Sebelum menjatuhkan penilaian kepada suamimu hendaknya engkau mengoreksi dirimu terlebih dulu. Mungkin ia bersikap seperti itu karena engkau juga terlalu kaku dalam pergaulan dan kurang mengerti tentang seni dalam bercinta. Engkau tidak pandai bermain-main dan tidak bisa diajak main-main. Ini jelas keliru, sebab salah satu bentuk permainan yang dianjurkan dalam Islam adalah permainan antara suami istri. Yaitu permainan yang sifatnya mubah dan dapat menambah kasih sayang diantara keduanya.
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:
“Segala sesuatu yang tidak termasuk dzikrullah adalah sia-sia dan melalaikan kecuali empat perkara: Berjalan­nya seorang lelaki antara dua sasaran (untuk berlatih memanah), melatih kudanya, bermain-main dengan istrinya dan mengajari keluarganya berenang.” [Hadits shahih riwayat An-Nasaai dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ghayatul Maraam (389) dan Silsilah ash-Shahihah (315)]

Beberapa Tipe Suami dan Bagaimana Cara Menyikapinya 2/7

2. Suami sangat pencemburu

Cemburu yang proporsional adalah sesuatu yang sangat penting. Untuk menyemarakkan kehidupan suami istri dan menunjukkan rasa cinta seseorang kepada pasangannya. Siapa yang tak punya rasa cemburu terhadap keluarganya maka ia adalah dayyuts dan dijauhkan rahmat Allah Ta’ala.
Cemburu itu berbeda-beda antara seseorang dengan yang lainnya. Akan tetapi bila cemburu ini melewati batas kewajaran maka bisa membakar dan menghanguskan ke­hidupan. Dan kondisinya berubah menjadi kondisi tak sehat, lalu bagaimana engkau bersikap terhadapnya?
  • Selimutilah suamimu dengan kasih sayang dan jangan terlalu cepat menunjukkan reaksi terhadapnya. Ketahuilah bahwa ia sedang melewati masa-masa kritis, jelaskan ke­padanya segala syubhat agar jiwanya tenang.
  • Jangan picu rasa cemburunya tanpa alasan. Misalnya engkau berbicara tentang seseorang, tentang sifat dan akhlaknya lalu engkau menampakkan ketakjubanmu ter­hadapnya. Hal ini,akan memicu rasa cemburunya.
  • Seorang istri, janganlah menguatkan keraguan suami atau menyelisihi dan mendurhakai perintahnya sehingga semakin bertambah keraguannya.

Beberapa Tipe Suami dan Bagaimana Cara Menyikapinya 1/7

1. Suami terlalu tertutup

Ada tipe suami yang selalu tertutup dalam segenap sisi kehidupannya. la terkesan kurang terbuka dan tidak mau melibatkan istri dalam setiap urusannya. Bagaimana sikapmu?
Sebelumnya, coba tanya kepada dirimu sendiri, mungkin sikap suamimu itu terdorong karena sikapmu yang terlalu banyak turut campur dalam segala urusannya dan selalu mau tahu semuanya?
Jika benar, ketahuilah bahwa sikapmu itu tidaklah benar. Sebab tidak semua rahasia suamimu engkau harus tahu. Termasuk juga urusan pekerjaan sebab setiap pekerjaan tentu ada rahasianya. Apalagi jika rahasia itu menyangkut kut masa lalunya, maka engkau tidak boleh memaksa untuk mengetahui kecuali dengan izinnya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Termasuk kebaikan Islam seseorang adalah mening­galkan hal-hal yang bukan urusannya.” [Hadits riwayat At-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih
Sunan at-Tirmidzi
(2317)]

Ataukah suamimu bersikap tertutup karena ia melihat bahwa engkau adalah tipe istri yang tidak pandai menjaga rahasia suami?

Syaikh Ibnu Utsaimin di Mata Sang Istri

Segala puji bagi Allah dan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad, keluarganya, para shahabat yang mulia, dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga hari kiamat.
Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Ummu ‘Abdullah, istri Syaikh kita, Muhammad bin Saleh al-’Utsaimin (rahimahullah). Wawancara itu dilakukan oleh saudari Maha binti Husain Ash-Shammari dan dimuat dalam Majalah “Al-Mutamayyizah”, Riyadh, KSA, Edisi No. 45, Ramadhan 1427H.
1
Apakah ada perubahan motivasi Syaikh dalam hal menuntut ilmu, berdakwah, dan beribadah saat beliau masih muda dan setelah tua?
Jawaban : Saya tidak menemukan penurunan dan pelemahan motivasinya dalam menuntut ilmu, berdakwah, dan beribadah meskipun usianya semakin lanjut. Sebaliknya, dia sibuk meningkatkan jadwalnya, seperti saat beliau sakit tetap bersemangat beribadah, beliau tidak lalai di saat apapun, beliau mengisi setiap detik waktunya dengan mengingat Allah, beribadah kepada Allah, mengajar, dan mengarahkan.
2
Apa yang Anda lihat yang menakjubkan dalam hidup Syaikh?
Jawaban : Hidupnya merupakan contoh yang patut ditiru, terutama kesabarannya dan motivasinya dalam menuntut ilmu serta mengajar dan tidak pelit. Juga, bagi mereka yang tidak dekat dengannya tidak mengetahui keshalihannya.

Biografi Ringkas Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin

Nasabnya
Beliau adalah Abu Abdillah, Muhammad bin Sholih Al Utsamin, Al Wuhaibi, At Tamimi.
Kelahirannya
Beliau dilahirkan di kota ‘Unaizah pada tanggal 27 Ramadhan tahun 1347 H.
Pertumbuhannya
Beliau belajar al-Qur’an pada kakeknya dari jalur ibunya, Abdurrahman bin Sulaiman Alu Damigh rahimahullah, kemudianmenghafalnya. Setelah itu beliau mulai belajar khat (menulis), ilmu hitung, dan sebagian cabang ilmu sastra.

Syaikh Abdurrahman bin Naashir As Sa’di mengangkat dua orang muridnya untuk mengajar penuntut ilmu yunior yaitu syaikh Ali As Shalihi dan syaikh Muhammad bin Abdul ‘Aziz Al Muthawi’ rahimahullah. Kepadanya syaikh Utsaimin belajar kitab Mukhtashar al Aqidah Al Wasithiyah karya Syaikh Abdurrahman As Sa’di, kitab Minhaj as Salikin fil Fiqh karya syaikh Abdurrahman As Sa’di, Kitab Al Ajrumiyah dan al Alfiyah. Beliau belajar faraid (ilmu waris) dan fiqih kepada Syaikh Abdurrahman bin ‘Ali bin ‘Audan.
Beliau belajar kepada Syaikh Abdurrahman bin Naashir As Sa’di yang beliau anggap sebagai syaikh pertamanya. Beliau bermulazamah kepadanya, belajar ilmu Tauhid, Tafsir, Hadits, Fiqih, Ushul Fiqih, Faraid, Musthalah al Hadits, Nahwu dan Sharaf.

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin(kisah)

Melawan rasa kantuk demi umat
Abu Khalid Abdul Karim Al-Miqrin menceritakan:
Suatu malam saat kami sedang melakukan rekaman untuk acara radio (Nur 'ala Darb), Asy-Syaikh Al-Utsaimin nampak diserang rasa kantuk. Dari kejadian ini diketahui bahwa beliau adalah orang yang sangat sabar, toleran, dan bersemangat untuk segala sesuatu yang di dalamnya terdapat manfaat untuk umat. Beliau berusaha melawan rasa kantuknya sehingga kami bisa melanjutkan proses rekaman.
Beliau meminta berhenti sebentar dan meminta kabel mikrofon dipanjangkan sehingga beliau bisa menjawab pertanyaan sambil berdiri. Kami memberi beliau mikrofon kecil yang bisa ditempelkan di baju beliau dengan kabel yang lebih panjang. Beliau melanjutkan menjawab pertanyaan sambil berjalan-jalan di sekitar ruangan untuk menghilangkan rasa kantuk. Ini dilakukan beliau sampai proses rekaman selesai.
Inilah perhiasan dari seorang ulama sejati dan keutamaan yang mereka terapkan dalam semua urusan umat baik dalam keilmuan maupun amalan mereka.
Dari: Arba'ah 'Ashar Ma'a Samaahatil 'Allammah Asy-Syaikh Ibn Utsaimin - hal 56

Asy-Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani


Biografi Syaikh Abdul Qadir Al Jailani termuat dalam kitab Adz Dzail 'Ala Thabaqil Hanabilah I/301-390, nomor 134, karya Imam Ibnu Rajab Al Hambali. Tetapi, buku ini belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Beliau adalah seorang ulama besar sehingga suatu kewajaran jika sekarang ini banyak kaum muslimin menyanjungnya dan mencintainya. Akan tetapi kalau meninggi-ninggikan derajat beliau berada di atas Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, maka hal ini merupakan suatu kekeliruan. Karena Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam adalah rasul yang paling mulia di antara para nabi dan rasul yang derajatnya tidak akan pernah bisa dilampaui di sisi Allah oleh manusia siapapun.
Ada juga sebagian kaum muslimin yang menjadikan Syaikh Abdul Qadir Al Jailani sebagai wasilah (perantara) dalam do'a mereka. Berkeyakinan bahwa do'a seseorang tidak akan dikabulkan oleh Allah, kecuali dengan perantaraannya. Ini juga merupakan kesesatan.
Menjadikan orang yang sudah meninggal sebagai perantara tidak ada syari'atnya dan ini sangat diharamkan. Apalagi kalau ada yang berdo'a kepada beliau. Ini adalah sebuah kesyirikan besar. Sebab do'a merupakan salah satu bentuk ibadah yang tidak boleh diberikan kepada selain Allah. Allah melarang makhluknya berdo'a kepada selainNya. Allah berfirman, yang artinya:
"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah." (QS. Al Jin:18)
Kelahirannya
Syaikh Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang 'alim di Baghdad yang lahir pada tahun 490/471 H di kota Jailan atau disebut juga Kailan. Sehingga di akhir nama beliau ditambahkan kata Al Jailani atau Al Kailani atau juga Al Jiliy.
Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template